Sangat menarik. Walaupun parlemen Uni Eropa telah mengeluarkan kutukan terhadap Turki, karena dituduh melakukan 'genosida' (pembantaian massal) terhadap bangsa Armenia tahun l915, di masa perang Dunia I, tapi Turki terutama Istambul tetap menjadi perhatian rakyat Eropa dan dunia.
Menurut seorang pejabat Eropa yang menangani bidang pariwisata dan perjarlanan luar negeri, mengatakan para pelancong (turis) Eropa, mereka merasa masih belum sempurna, bila tidak mengunjungi Istambul. Menurut pejabat itu, Istambul merupakan tempat paliang utama yang menjadi tujuan para pelancong dari Eropa.
Umumnya, para pelancong itu, melakukan perjalanan ke Turki, hanya ingin mengunjungi kota yang dianggap sangat luar biasa yaitu Istambul, dan ingin menyaksiakan perpaduan masjid dan gaya hidup kosmopolitan telah membuatnya menjadi pemenang lain bagi banyak wisatawan.
Istambul adalah kota ibukota Konstatinopel, imperium Romawi yang di taklukan oleh Mohamad al-Fatih. Perpaduan antara masjid-masjid yang megah peninggalan Khilafah Otsmaniyah, termasuk masjid Hagia Shopia yang dahulunya Gereja Kathedral, yang diubah menjadi masjid, tetap menjadi tujuan utama para pelancong Uni Eropa.
Tidak ada kunjungan ke Turki yang menjadi sempurna tanpa melakukan perjalanan ke masjid biru (Hagia Shopia), sebuah peninggalan sejarah yang dapat dilihat dari berbagai sudut kota serta Grand Bazaar. Mesir Spice Market di jantung distrik Eminonu Istanbul, dan toko-toko rempah-rempah dan kacang-kacangan melimpah di Istambul.
Istanbul sebagai kota menyediakan pembeli dengan ratusan pasar dan belanja, dan dengan budaya dan sejarah yang kaya juga memungkinkan pengunjung mendapatkan gambatan masa lalu Islam di Turki, yang pernah memimpin dunia, dan sekarang dibawah Erdogan, Islam bangkit kembali.
(mashadi/dtta/wb/voa-islam.com)
0 komentar:
Post a Comment