Di tengah tersitanya perhatian publik pada berita AirAsia QZ8501, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan George Soros, seorang pengusaha Yahudi yang kontroversial dan dikenal sebagai penghancur Bank Sentral Inggris. Pertemuan itu berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/12/2014) siang.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Jokowi dan George Soros masing-masing didampingi perwakilan. Jokowi didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil, sedangkan Soros didampingi oleh dua orang sekretaris pribadinya.
Ketika ditanya apa yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup tersebut, Soros tidak mau memberitahukannya.
Soros hanya mengatakan berdiskusi dengan Jokowi terkait keadaan keuangan dunia dan rencana-rencana pemerintahan Indonesia ke depan. Selebihnya, Soros memilih untuk merahasiakannya.
“I can say that the, we had a very good far-reaching conversation, discussing the global financial situation and the plans of the government,” kata pria yang digelari ‘The Man Who Broke the Bank Of England’ tersebut.
Sementara itu, Sofyan yang mendampingi Jokowi menambahkan, pertemuan tersebut lebih banyak berisi sharing. Mulai dari masalah ekonomi dunia hingga lingkungan hidup.
Soros dikenal sebagai seorang kapitalis radikal, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat keturunan Yahudi.
Soros dimusuhi sejumlah tokoh negara lain karena dinilai mampu mempermainkan mata uang negara lain menjadi sangat rendah. Soros pernah dituduh Mahathir Muhammad sebagai penyebab krisis ekonomi di Asia, terutama Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, dan Thailand. [Siyasa/bersamadakwah]
0 komentar:
Post a Comment