Pemerintah Turki, Sabtu kemarin (8/7), menemukan bahwa ada pihak luar yang sengaja mengendalikan situs jejaring sosial untuk memfitnah pengungsi Suriah yang tinggal di negara ini.
Wakil Perdana Menteri Turki Lissy Qaanaq, mengatakan bahwa kejahatan terhadap pengungsi Suriah tersebut adalah kejahatan yang dilakukan oleh manusia yang tidak memiliki rasa kemanusiaan dan hati nurani. “Kejadian ini merupakan derajat kejahatan brutal tertinggi, terlepas dari siapa korbannya, apakah orang Arab, Suriah, atau Turki,” menurut kantor Anadolu.
Kantor penindakan kejahatan cyber Turki telah menemukan adanya kampanye massal melalui jejaring sosial, kata Qaanaq dalam keterangan pers saat membuka sebuah museum di negara bagian Kahraman Mrash. Lebih dari separuh dari total akun media sosial yang terlibat, berusaha untuk melalukan provokasi dan dari luar Turki.
Qaanaq menekankan bahwa peradilan Turki akan menjatuhkan hukuman yang lebih berat bagi aktor di balik provokasi tersebut. “Mereka (warga Suriah) melarikan diri dari Suriah untuk menghindari diperkosa dan dibunuh,” ungkapnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Turki baru-baru ini heboh oleh kampanye di situs jejaring sosial terhadap pengungsi Suriah. Di antaranya mengangkat hashtag “Wahai orang Suriah, kembalilah ke negara Anda.”
Sumber: Ad-Dorar/kiblat
0 komentar:
Post a Comment