Video Ini Ungkap Bagaimana Jijik dan Sadisnya Rahasia Dapur Makanan Cepat Saji
Film Samsara bisa jadi akan merinding penonton. Salah satu cuplikan film berisi dokumenter sepanjang 102 menit ini adalah angle ketika memperlihatkan proses pengelolaan sumber-sumber bahan makanan cepat saji, utamanya dari unsur hewan, sebelum akhirnya sampai ke mulut-mulut konsumen.
Oscilloscope Laboratories adalah perusahaan distribusi film independen yang merilis film dokumnter non-narasi berjudul Samsara tahun 2011 lalu.
File dokumenter ini disutradarai oleh Ron Fricke dan diproduksi oleh Mark Magidson. Samsara difilmkan selama lima tahun di 25 negara di seluruh dunia.
Meski telah cukup lama dirilis, film ini tetap memantik kagum banyak pihak. Di laman resminya, BarakaSamsara, film ini mendapat banyak pujian diantaranya dari American Cinematographer, Documentary Channel, Boston Herald, NY Daily News, dan lainnya.
Film tanpa narasi yang mengeksplorasi berbagai sisi kehidupan, kejadian alam, aktifitas manusia, dan fenomena teknologi ini ditayangkan kali pertama di Festifal Film Internasional Toronto tahun 2011 dan lalu dirilis pada Agustus 2012 untuk edisi terbatas.
Salah satu cuplikan klip yang bikin merinding dari film dokumenter sepanjang 102 menit ini adalah angle ketika memperlihatkan proses pengelolaan sumber-sumber bahan makanan cepat saji, utamanya dari unsur hewan, sebelum akhirnya sampai ke mulut-mulut konsumen. Bisa jadi pembaca akan merinding saat menontonnya.
Tetapi, pembuat film ini, Ron Fricke, mengajak penonton untuk melihat film dokumenter ini secara keseluruhan. Sebab, menurutnya, kalau hanya menyaksikan 6 menit dari durasi 102 menit keseluruhan film ini, bisa jadi akan dianggap menyerang pihak-pihak tertentu.
“Klip ini hanya mewakili 6 menit dari 102 menit panjang film, yang difoto di 25 negara dan mengeksplorasi banyak aspek lain beragam pengalaman manusia,” kata Ron Fricke dikutip dari halaman resmi Facebook Samara.
“Kami senang jika pemirsa melihat keseluruhan (film) Samsara untuk mendapatkan pengalaman yang utuh,” lanjutnya.
Judul film dokumenter ini diambil dari kata bahasa Sanskerta yang bermakna siklus hidup yang terjadi berulang-ulang tanpa henti mulai dari lahir, hidup, mati, lahir lagi.
Sayagnya, untuk menyaksikan keseluruhan film dokumenter yang sarat dengan kebesaran Tuhan ini, Anda harus merogoh kocek salah satunya dengan membelinya di Amazon dengan harga USD 14.99.*
Berikut salah satu scene yang bikin merinding dalam film tersebut, klik https://www.youtube.com/embed/mKl23BQHRfk
0 komentar:
Post a Comment