Tawaran Junta Militer yang Ditolak Mursi
****
Berdasarkan rekaman yang diselundupkan dari majlis kudeta. Ditemukan tawaran dan lobi-lobi politik junta militer terhadap Mursi dan pendukung konstitusional. Namun sekali lagi, berita tersebut tidak untuk dibenarkan atau didustakan sepenuhnya. Hanya mencerminkan keputusasaan junta militer yang semakin hari makin tidak berdaya menghadapi demonstran damai proMursi.
Ada beberapa rencana strategis yang ditawarkan kepada Mursi;
1. Mursi kembali menjadi Presiden, namun diberi tenggat waktu hingga 90 hari untuk mengumumkan Pilpres dan dibatasi agar tidak mengeluarkan keputusan atau UU sebelum Presiden definitif terpilih.
2. Seluruh aksi demonstrasi, baik yang pro maupun anti, harus dihentikan selama 90 hari, hingga terpilihnya presiden baru dan berakhirnya kondisi darurat militer di Mesir.
3. Seluruh tahanan politik dari tanggal 3 Juli hingga tanggal terakhir, harus dibebaskan. Kecuali tahanan kriminal dan korupsi yang telah berketetapan hukum.
4. Mursi tetap menjadi Presiden. Namun As-Sisi harus tetap menjadi Menhankam dan Panglima AB, hingga terpilihnya pemerintahan baru hasil pemilu.
5. Pilpres dan pemilu parlemen harus di bawah kontrol dan pengawasan penuh dari Uni Eropa dan Uni Afrika dan menjamin tidak adanya pengaruh atau intervensi pihak Mesir, demi tercapainya netralitas penuh.
6. UU yang sekarang dianggap tidak berlaku, dan bisa diubah atau diteruskan tergantung kesepakatan sidang parlamen hasil Pemilu mendatang.
Tawaran ini jelas ditolak Mursi yang meminta As-Sisi dan Muhammad Ibrahim serta seluruh anasir pelaku kudeta dikirim ke mahkamah dan harus menerima qishash demi darah syuhada.
DI sisi lain, As-Sisi sejak lama mengajukan opsi penyelamatan negara, namun tetap menuntut dirinya dan 6 orang pendukungk kudeta dijamin tidak dijerat hukuman di masa datang.
Sekali lagi, opsi di atas adalah opsi dari pihak kudeta. Namun mencerminkan, As-Sisi semakin sadar bahwa dirinya gagal di hadapan demonstran damai yang tegar dan tetap tidak terpancing bertindak brutal.
Allaahu Akbar
0 komentar:
Post a Comment