TV Militer Mesir Terancam Denda
Sebuah sumber di Maspero, pusat kantor televisi dan radio di Mesir, menginformasikan tentang sebab Channel 2 televisi Mesir mencuri siaran langsung pertandingan sepakbola antara timnas Mesir dan Ghana yang disiarkan Aljazeera pada hari Selasa (15/10/2013) yang lalu. Padahal pertandingan tersebut disiarkan Aljazeera +8 secara terbuka dan tidak terenkripsi, semua orang bisa menyaksikannya di stasiun Aljazeera. Seperti diberitakan situs klmty.net edisi Kamis (17/10/2013).
Sebabnya adalah, pihak televisi Mesir mendengar kabar bahwa stasiun Aljazeera akan menampilkan gambar-gambar tentang pembantaian pihak militer terhadap para demonstran di waktu iklan dan jeda. Hal ini tentu akan merugikan pemerintah kudeta, sebagian masyarakat yang hanya biasa menyaksikan televisi Mesir dan tidak pernah menyaksikan televisi Aljazeera akan mengetahui bagaimana kejahatan yang sebenarnya terjadi di Mesir. Orang yang awalnya tidak perhatian terhadap kejadian-kejadian di Mesir akan terpancing untuk memperhatikan.
Oleh karena itu, televisi Mesir mencuri siaran tersebut dengan perintah langsung dari menteri penerangan (Duriah Syarafudin) dan As-Sisi. Sehingga rakyat Mesir bisa menyaksikan pertandingan tersebut dengan “aman” tanpa kekhawatiran-kekhawatiran tersebut.
Pihak Aljazeera sendiri sudah berencana mengajukan kasus pencurian ini ke pangadilan. Diperkirakan, hukuman materi yang harus ditanggung televisi Mesir adalah membayar paling tidak 200 juta Pounds atau sekitar 300 milyar Rupiah. Dana sebesar itu harus dikeluarkan pemerintah kudeta demi menjaga dan mempertahankan kekuasaannya. (msa/dakwatuna/klmty)
0 komentar:
Post a Comment