Mengagumkan, Prestasi Jokowi Dimuat Koran Inggris Bernama “Tragedi Brexit”
Horor Brexit (Brebes Exit). Beritanya sudah bergaung di dunia. Media ternama Inggris, Daily Mail, mengangkat berita terkait Tragedi Mudik Maut Brebes Exit di Indonesia yang menewaskan belasan orang pemudik Lebaran.
Berikut kutipan dari Daily Mail yang dipublikasi pada 7 Juli 2016.
Is this the world’s worst traffic jam? Fifteen motorists die in three days after getting caught in gridlock at Indonesian junction… named BREXIT.
Apakah ini kemacetan lalu lintas terburuk di dunia? 15 Pengendara Tewas dalam 3 Hari Setelah Terjebak dalam kemacetan di Persimpangan Indonesia… bernama BREXIT.
• Ini terlihat seperti jalan menuju Neraka tapi sebetulnya jalan menuju Brebes di Indonesia
• Kemacetan ini sebagian disebabkan karena warga yang mudik untuk Idul Fitri
• Kementerian kesehatan telah mendirikan sebuah saluran khusus darurat bagi para pengendara
15 orang tewas akibat serangan jantung dan kepanasan saat mereka duduk terjebak dalam kemacetan mengerikan di sebuah persimpangan jalan di Indonesia yang dinamakan Brexit.
Kemacetan mengular hingga belasan kilometer dari jalan keluar di Brebes, di Jawa Tengah, dimana secara lokal dinamai Brexit.
Terjebak di mobil dan bus dalam temperature yang membakar, para penumpang dan pengemudi pingsan dan jumlah korban tewas mulai meningkat dengan orang-orang enggan untuk meninggalkan kendaraan mereka saat kemacetannya bergerak maju seinci per jamnya.
Media lokal melaporkan 13 orang telah tewas di hari yang sama di persimpangan Brexit tapi Menteri Kesehatan Indonesia menyebut 15 orang telah tewas selama lebih dari 3 hari.
Tapi jumlah korban tewas, yang bertepatan dengan dimulainya hari raya Idul Fitri, telah mengejutkan para petugas kesehatan yang telah memperingatkan orang-orang rentan seperti orang dewasa dengan penyakit jantung dan anak kecil untuk tidak melakukan perjalanan hingga kemacetannya mereda.
Achmad Yurianto, ketua pusat krisis Kementerian Kesehatan, memberitahu the Jakarta Globe berbagai faktor resiko telah menyebabkan kematian para pemudik ini.
Ia berkata; ‘kelelahan dan dehidrasi merupakan salah satu elemen fatal yang dapat menyebabkan kematian, khususnya diantara kelompok rentan anak-anak dan orangtua. Sebagai tambahan, kabin kendaraan yang kecil dan tertutup dengan penggunaan pendingin udara akan menurunkan tingkat oksigen dan meningkatkan CO2.’
Kementerian sangat cemas dengan jumlah kematian yang terus meningkat hingga mereka telah mendirikan sebuah jaringan medis darurat yang secara khusus bertugas menangani berbagai panggilan dari pengendara yang menderita sakit saat mereka duduk dalam kemacetan ini.
The Globe menyebut kendaraan pribadi dan bus terkunci di persimpangan Brexit selama berjam-jam.
Sumber: http://www.dailymail.co.uk/news/article-3678467/Is-world-s-worst-traffic-jam-Fifteen-people-die-getting-caught-gridlock-Indonesian-junction-named-BREXIT.html
***
“Prestasi jokowi luar biasa bergaung sampai Inggris salut mas jokowi,” sindir netizen@hendranst.
“Prestasi pertama rezim Nganu di kancah Internasional…” ujar netizen @artiawan77.
“Kira2 pemimpin kita MALU ga ya … ????” komen netizen @EkkoBaruna.
“Berita sampe luar negeri, presiden malah ga tau menau, dimana negara??” ujar netizen @IshaqieAhmad.
“Dan pejabatnya ngga ada yg mundur. Malahan ngeles …. #mesakkebangsaku,”kicau @bantoro29.
(ts/portalpiyungan)
0 komentar:
Post a Comment