Dan Demi Citra, Berita pun Di Amandemen, Tragis
Oleh: Muslim Arbi
Sungguh malang, nasib yang menimpa Anak2 Negeri ini. Berita Kematian nya pun di revisi, di amandemen, demi citra Penguasa. Nyawa manusia pun bisa di jadikan Pencitraan jika Kematian mereka itu di anggap mengganggu Citra Diri Penguasa. Yang Tiap Hari Berupaya agar Citra nya tetap Cemerlang dan kinclong, meski tindakan naif sekalipun di lakukan.
Berita Kematian 12 Pemudik di Jalan Tol Brebes berikut daftar nya sdh di konfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Dr Sri Gunadi Parwoko, dan juga rilis BPBN disertai dengan sebab2 kematian nya. Tapi berita itu menjadi polemik antara sejumlah Kementrian. Menhub Jonan membantah, bukan karena macet orang lalu Mati, meski faktanya iya. Kemenkes juga menganulir Berita Kematian Pemudik dengan bantahan juga. Seolah tidak mengakui Keterangan, Kepala Dinas Kabupaten Brebes tersebut. Dari Wakil Ketua MPR, Hidayat Nurwahid Mendesak Pemerintah minta maaf, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah Mendesak semua Mentri Mundur dan memberi Uang Duka sebagai rasa tanggung jawab nya.
Desakan dari Aktifis pun Kian gencar, Jonan harus Tanggung Jawab dan Mundur, bahkan Mantan Anggota Komisi III DPRRI, Joko Edhi Abdurahman menganggap Jokowi Lalai dan Abai soal soal Kemacetan Parah dan Horor di Tol Brebes, sehingga menjadi sebab Kematian sejumlah Pemudik itu pantas menjadi alasan untuk Memakzulkan Presiden.
Penulis pun menurunkan 2 judul tulisan soal Kematian Pemudik. “Kemacetan Tol Brebes dan Amburadulnya Managemen Rezim dan Jokowi, Tanggung Jawab atas 12 Pemudik Wafat di Jalan Tol Brebes”.
Dan Berita Kematian Pemudik itu pun mendunia. Nos.nl dari Belanda pun menurunkan berita, http://www.dailymail.co.uk/news/article-3678467/Is-world-s-worst-traffic-jam-Fifteen-people-die-getting-caught-gridlock-Indonesian-junction-named-BREXIT.html dan daily.mail Inggris.
Bisa juga Kemenkes Ngeri dan Ketakutan atas tekanan Publik dan Aktifis dan di sorot Media Asing, sehingga mencoba Merevisi Berita Kematian Pemudik, yang diakibat kan karena Kemacetan Parah tersebut.
Pengresmian Tol Pejagan-Brebes itu di lakukan oleh Jokowi beberapa saat sebelum Puasa. Sembari mengkritik Penguasa Pendahulunya soal Pembangunan Jalan Tol. Tapi malah setelah Pengresmian yang terkesan di paksakan itu memakan Korban Meninggal.
Bisa karena ini menyangkut Citra Jokowi, maka Berita Kematian yang nyata2 dari akibat Kemacetan Parah dan dianggap Horor itu di anggap menciderai Citra Si Mantan Walikota Solo ini. Apakah karena takut atau menghindar dari tanggung jawab? Lalu Mengamandemen Berita Kematian Pemudik? Jelas tindakan Kemenkes itu untuk menjaga Citra Istana, malah tambah buram.
Surabaya, 8 Juli 2016
0 komentar:
Post a Comment