Diskriminasi terhadap pemakaian jilbab atau pakaian muslimah masih terjadi di negeri dengan 87% mayoritas Muslim. Kasus terakhir menimpa Aisha di Malang saat kejuaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP. Aisha adalah murid kelas 8, MTS Negeri Model Babat, Lamongan. Dia merupakan wakil Lamongan dalam kejuaraan ini.
“Mbak Ais tetep melanjutkan startnya, melakukan apa yg harus dilakukan sebagai seorang atlit meski di “DISKUALIFIKASI” hanya karena tetap kukuh memakai baju renang muslimah. Sebuah ironi di negeri yang mayoritas muslim”, jelas sang Ayah, Wido Mugi Kuntarto.
Sang ayah tetap menyemanagti putrinya yang sempat down. Pak Wido bangga lebih dari apapun dengan sikap putrinya mempertahankan ajaran agama.
“Saya tidak tahu alasanya, itu yang saya bingungkan. Kenapa tidak boleh memakai pakaian renang muslim”. terang Aisha saat dihubungi sangpencerah.com.
Dia juga menuturkan sangat tersinggung sebagai wanita muslimah mendapat perlakuan tidak adil. Semoga kejadian ini tidak terualng lagi. (sp/rdk)
0 komentar:
Post a Comment