JK mempermasalahkan suara pengajian yang berasal dari CD / kaset, bukan langsung dari pembaca aslinya. Menurutnya, Suara qur'an yang didengarkan dari kaset dianggap sebagai polusi suara.
"Pertanyaannya kalau yang mengaji kaset apakah mengaji dapat pahala? Kita jadi terganggu, terjadi polusi suara," kata JK saat membuka ijtima' ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah Cikura Tegal Jawa Tengah, seperti dilansir Antara, Senin (8/6).
Baca: Audio Qur'an Dari Kaset Sebabkan Polusi Suara
Menyikapi pernyataan Wapres tersebut, ustadz Yusuf Mansyur mewakili masjid dan surau meminta maaf jika suara mengaji yang diperdengarkan dari rumah ibadah tersebut dianggap mengganggu.
"Maafkan masjid-masjid... Maafkan surau-surau... Maafkan langgar-langgar... Jika suara-suara kaset, atau suara-suara asli, terasa mengganggu," tulis Yusuf Mansyur melalui akun Twitter-nya, Selasa (9/6).
Pemilik pesantren Daarul Quran itu mengingatkan agar setiap muslim sudah selayaknya untuk memuliakan Alquran. Orang yang memuliakan Alquran dan Ahlinya sama saja dengan memuliakan Allah.
Dan berikut adalah beberapa kicauan Ustadz Yusuf Mansyur dalam akun Twitter pribadinya:
"Bila al Qur'an diperdengarkan, maka ada saaattttuuuuu saja, yg berubah, yg termotivasi, maka pahalanya u yg memperdengarkan al Qur'an itu,"
Karena usianya ketika itu masih delapan tahun, ia langsung termotivasi mencari rekaman kaset untuk diperdengarkan agar bisa seperti Ustaz Muammar ZA.
"Saya merengek minta dibeliin Sonny, Polytron, atau Aiwa. Spy bs nyetel kaset Muammar ZA. Saya jadiin bantal itu tape recorder. Saking pengen bisanya,"
Ustaz Yusuf Mansur membayangkan, kelak ketika sudah dewasa, suara pengajiannyalah yang banyak didengar orang, melalui speaker masjid.
"Saya membayangkan, kelak di usia dewasa, suara ngaji saya lah yg didengar orang2 banyak. Seperti Muammar ZA yg didengar lwt speaker masjid."
Lalu dg izin Allah, saya ada di posisi skrng ini... Suara saya didengar Indonesia... Bahkan dunia... &Tdk banyak yg tau... Bahwa...
Bahwa saya jd begini, sebab kaset Muammar ZA yg diputar di masjid. Sdg saya tdk tau sd skrng, siapa yg sbnrnya nyetel kaset itu.
Apalagi nanti... Di malam2 Ramadhan... Bahkan di malam takbiran... Semua bakal sunyi senyap... Mdh2an tidak... Saya rindu suara2 itu...
0 komentar:
Post a Comment