MENGAPA BANI SYAIBAH MEMEMEGANG KUNCI PINTU KAABAH?!
Bermula disaat penaklukan kota suci Makkah pada tahun 8-9H atau sekitar 630 masehi. Didalam Tasfir Al Manar dinukil perkataan pengarang kitab “Lubab An-Nuquul” yang isinya sebagai berikut : Ibnu Mardawiyah mengeluarkan riwayat dari jalur al-Kalabi dari Abi Sholih dari Ibnu Abbas, ia berkata:
“Disaat penaklukan kota suci Makkah, Rasulullah saw hendak masuk kedalam Ka’bah beliau minta dipanggilkan Utsman bin Abi Tholhah (pemegang kunci ka’bah) kemudian setelah Utsman bin Abi Thalhah datang, Nabi SAW berkata: ”Perlihatkan kepadaku kuncinya (yaitu Kunci Ka'bah)!",
Setelah Utsman bin Abi Tholhah menunjukkan di telapak tangannya, Sayyidina Abbas berdiri seraya berkata: "Wahai Rasulallah, Demi ayahku, engkau dan ibuku kumpulkan (berikan) kunci itu kepadaku sekalian tugasku sebagai logistik/konsumsi (jama'ah haji)".
Mendengar ucapakan Sayyidina Abbas tersebut, Utsman bin Abi Thalhah menggenggam lagi telapak tangannya (tidak mau menyerahkan kuncinya). Kemudian Nabi SAW berkata:
”Berikan kuncinya wahai Utsman! Lantas Utsman berkata: "Ini untuk engkau amanah Allah".
Kemudian Nabi SAW berdiri, membuka Ka’bah dan masuk. Kemudian beliau keluar lagi, melakukan thawaf dan Jibril-pun turun dengan membawa perintah untuk mengembalikan kuncinya lagi. Kemudian Nabi SAW minta dipanggilkan lagi Utsman bin Abi Thalhah lantas beliau memberikan kunci itu kepadanya lagi. Kemudian Nabi SAW bersabda (membaca ayat An-Nisaa' : 58):
Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ ÙŠَØ£ْÙ…ُرُÙƒُÙ…ْ Ø£َÙ†ْ تُؤَدُّوا الْØ£َÙ…َانَاتِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ Ø£َÙ‡ْÙ„ِÙ‡َا ÙˆَØ¥ِØ°َا ØَÙƒَÙ…ْتُÙ…ْ بَÙŠْÙ†َ النَّاسِ Ø£َÙ†ْ تَØْÙƒُÙ…ُوا بِالْعَدْÙ„ِ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ Ù†ِعِÙ…َّا ÙŠَعِظُÙƒُÙ…ْ بِÙ‡ِ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ Ùƒَانَ سَÙ…ِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat
Senada dengan riwayat di atas, Imam Syu’bah meriwayatkannya di dalam tafsirnya namun dari jalur Hajjaj dari Ibnu Juraij. Namun ada tambahan redaksi berikut; Umar bin Khattab berkata:
"Ayat itu aku tidak pernah mendengar di ucapakan oleh Nabi SAW sebelumnya".
Saya berkata (pengarang): "Ini jelas sekali bahwa turunnya ayat ini ketika Nabi SAW di dalam ka’bah".
Dalam riwayat lain: Nabi menyerahkan kuncinya kepada Utsman dan Syaibah seraya berkata: "Ambilah kalian berdua ini selamanya (turun temurun) seperti dulu. Tidak akan ada yang merebutnya dari kalian kecuali orang yang dzalim".
*Ket: Utsman bin Thalhah bin Abi Thalhah (Abdullah) bin Abdul 'Uzza bin Utsman bin Abdiddar bin Qushay bin Kilab al-Qarasyi al-'Abdari. Sedangkan putra pamannya adalah Syaibah bin Utsman bin Abi Thalhah. Ketika Ustman bin Thalhah meninggal pada peperangan, kunci Ka'bah diteruskan oleh Syaibah secara turun temurun.
0 komentar:
Post a Comment