Sebuah pertemuan bisnis besar antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Ceko dibatalkan oleh Riyadh, karena pernyataan anti-Islam yang dikemukakan oleh seorang petinggi Ceko tentang negara-negara Islam. Demikian dikonfirmasi oleh Rahman Al-Zamil, presiden Dewan Kamar Dagang Saudi, lapor Arab News Kamis (4/6/2015).
Al-Zamil, yang juga ketua Kamar Dagang dan Industri Riyadh, mengatakan “Saya sudah melihat laporannya dan saya bisa konfirmasi pembatalan pertemuan bisnis Saudi-Ceko, tetapi saya tidak bisa memberikan keterangan rinci mengengnai posisi kami sekarang.”
Sejumlah pejabat kamar dagang di Saudi tidak menganggap besar kabar pembatalan itu, yang pertama kali disebarkan oleh koran Al-Watan.
Kabar pembatalan pertemuan tersebut muncul bersamaan dengan publikasi wawancara lengkap dengan Presiden Ceko Milos Zeman dalam sebuah rubrik di media Saudi itu pada hari Rabu. Zeman dalam wawancara itu berbicara dengan terus terang dan nada mendamaikan saat mengingat-ingat kembali hubungan dekat historis Ceko-Arab.
Dubes Ceko Jiri Slavik mengatakan dirinya berharap hubungan kedua negara ke depannya akan baik.
“Saya telah mengirimkan nota kepada Menteri Luar Negeri Saudi meminta dilakukan sebuah pertemuan … Saya berharap bertemu dengan para pejabat Saudi dalam waktu dekat, dan mendiskusikan kebuntuan ini,” imbuhnya.
Hubungan bilateral Saudi-Ceko memburuk setelah Zeman mengeluarkan sejumlah pernyataan anti-Muslim menyusul serangan atas Museum Yahudi di Brussel, Belgia, tahun lalu.
Menyusul serangan atas Museum Yahudi itu, Zeman antara lain mengatakan bahwa kesalahan ada pada ideologi Islam dan bukan pada individu atau kelompok fundamentalis pelaku serangan tersebut. Zeman juga menyinggung soal Islam yang membeci Yahudi dan mengajarkan anti-Semit dan pembunuhan terhadap Yahudi.
Pemerintah Saudi menanggapi pernyataan Zeman itu dengan cara merenggangkan hubungan diplomatik Riyadh-Praha.
Pemerintah Praha takut hal itu akan melebar ke masalah hubungan ekonomi jika tidak dilakukan rekonsiliasi.(hidayatullah)
0 komentar:
Post a Comment