Berdasarkan Surveri Akurat, AKP Diprediksi Bakal Menang Telak
Lembaga survey ternama di Turki, ORC, Rabu (3/5/2015) kemarin, mempublikasikan hasil surveinya tentang pemilu legislatif Turki yang akan dilaksanakan 3 hari lagi.
Seperti ditulis Haythem Kehili, dalam artikelnya di Turk Press, survei ORC boleh dibilang cukup akurat pada pemilu-pemilu sebelumnya. Karena perbedaan antara prediksi dan hasil riil tidak lebih dari 1%.
Menurutnya, pada pemilu 2011, ORC memprediksi AKP mendapatkan 49.5%, hasil penghitungan riilnya 49.9%. Sedangkan partai CHP diprediksikan mendapatkan 25.3%, hasil penghitungan riilnya 25.9%. Pada pemilu tahun 2014, AKP diprediksikan mendapat 45.7%, hasil penghitungan riilnya 45.5%. sedangkan partai CHP diprediksikan mendapat 28.3%, hasil penghitungan riilnya 27.8%.
Adapun pada survey kali ini yang dipublikasikan kemarin, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) diprediksikan mendapatkan suara 46%, Partai Rakyat Republik (CHP) mendapatkan 25.3%, Partai Gerakan Nasional (MHP) mendapatkan 15.5%, dan partai Partai Rakyat Demokratik (HDP) mendapatkan 9%.
Jika prediksi ini benar, atau tidka jauh dari hasil penghitungan riil, maka AKP akan mendapatkan mayoritas kursi di parlemen, setelah kursi-kursi HDP dihapuskan karena tidak memenuhi parlementary threshhold (10%).
Karena AKP mendapatkan dua pertiga jumlah kursi di parlemen, maka perdana menteri sekarang, Ahmet Davutoglu akan mendapatkan kebebasan dalam membentuk kabinetnya yang baru sendirian. Fraksi AKP juga akan mendapatkan jalan mulus untuk mengubah konstitusi untuk Republik Turki yang baru, terutama tentang sistem pemerintahan presidensil.
Intu sisi positifnya. Adapun sisi negatifnya, kelompok Kurdi yang tergabug dalam HDP tidak jadi berpartisipasi dalam pemerintahan. Padahal selama ini AKP sudah bisa dibilang berhasil meyakinkan komunitas Kurdi untuk menanggalkan senjatanya dan berjuang melalui jalur politik damai. Apakah mereka akan kembali kepada alternatif senjata?
Namun demikian, kemungkinan HDP memenuhi parlementary threshhold masuh terbuka. Karena hanya membutuhkan 1% dari hasil survei ORC yang masih mungkin meleset. (msa/dakwatuna)
0 komentar:
Post a Comment