Gara-Gara Presiden Palsu, Muncul Palsu yang Lain
Kemunculan gelar sarjana palsu bahkan sampai anggota DPR ikut membelinya menandakan masyarakat Indonesia gila hormat.
“Gelar palsu dan sampai beli itu menandakan masyarakat Indonesia gila hormat,” kata pengamat budaya, Muthoifin dalam keterangan kepada intelijen, Sabtu (30/5).
Menurut Muthoifin, kegilaan masyarakat Indonesia terhadap gelar terlihat dalam undangan pernikahan. “Lihat saja dalam undangan pernikahan kebanyakan dicantumkan gelar sarjana. Bukan hanya sarjana, gelar haji pun dicantumkan,” kritik Muthoifin.
Kata Muthoifin, masyarakat harus disadarakan bahwa yang terpenting itu meraih pendidikan dengan benar. “Kalau memperoleh gelar dengan cara beli itu sudah salah, untuk mencari rezeki pun dengan cara yang salah pula,” papar Muthoifin.
Muthoifin menduga kemunculan gelar palsu maupun produk palsu lainnya karena presidennya palsu. “Masyarakat ada yang berseloroh presiden sih palsu, makanya muncul produk palsu lainnya.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan melanjutkan inspeksi mendadak kepada perguruan-perguruan tinggi yang terbukti mengeluarkan ijazah palsu. Sejauh ini, ada dua dari 18 perguruan tinggi yang dinilai bersalah berdasarkan bukti-bukti yang didapat.
“Bagi PT (perguruan tinggi) yang sudah disidak, akan diaudit oleh tim akademik Kementerian Ristek dan Dikti,” kata Supriadi Rustad, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Ristek dan Dikti, di Jakarta, Jumat (22/5).
(intelijen)
0 komentar:
Post a Comment