Akhirnya Menteri Agama Minta Maaf dan 'Taubat' Soal Qiraah Langgam Jawa
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin akhirnya meminta maaf soal qiraah langgam Jawa di istana negara beberapa waktu lalu. Permintaan maaf disampaikan saat berdialog dengan sejumlah pimpinan ormas Islam, Kamis (27/5/2015).
Dalam dialog bersama pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) dan sejumlah ormas Islam itu, Lukman mengakui ide membaca Al Qur’an dengan langgam Jawa berasal dari idenya. Namun dalam dialog di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta itu, Lukman juga menjelaskan bahwa tidak ada maksud dirinya melecehkan Islam atau melecehkan Al Qur’an.
Lukman yang didampingi Sekretaris Jenderal Nur Syam serta Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali juga menjelaskan tidak ada motif politik soal pembacaan Al Qur’an dengan langgam Jawa tersebut.
Dilansir Pos Kota, selain menuntut meminta maaf, dalam dialog tersebut para pemimpin Ormas Islam juga meminta Lukman bertaubat. Namun soal taubat, Lukman menyatakan bahwa dirinya selalu membaca istighfar dan itu merupakan bagian dari taubat.
Seperti diketahui, dalam acara peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Negara Jakarta pertengahan bulan ini, qari membaca Al Qur’an dengan langgam Jawa. Qiraah yang aneh itu segera memicu kontroversi karena dinilai tidak sesuai dengan keagungan Al Qur’an. Namun menanggapi kritik saat itu, Menag pasang badan bahwa hal tersebut adalah idenya. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Post a Comment