Cegah Miras Oplosan, Ahok Ingin Legalkan Minuman Keras
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai, maraknya minumas keras oplosan yang beredar di masyarakat merupakan akibat dari pelarangan produksi.
Menurut Ahok, pelarangan produksi membuat banyak masyarakat yang nekat untuk mengoplos sendiri tanpa takaran yang sesuai, dan akhirnya menyebabkan kematian bagi orang yang mengkonsumsinya.
Hal itu disampaikan oleh Ahok menanggapi tewasnya 16 orang, seusai menenggak minuman keras oplosan di Garut, Jawa Barat. Para korban tewas dan kritis akibat miras oplosan ini berusia dari 15 sampai 22 tahun.
“Justru yang kita khawatir itu produksi alkohol yang tidak berizin. Siapa yang oplos, jual ke mana. Kalau dibebasin (produksi dengan izin) justru bisa ditegasin. Tidak boleh ada yang sembunyi-sembunyi,” kata Ahok, di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Ahok juga menyoroti sebagian korban tewas yang merupakan anak di bawah umur. Menurut Ahok, sebaiknya ke depannya penjualan miras harus dilakukan di tempat yang resmi. Dengan demikian, akan mudah melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap potensi dibeli oleh anak yang masih di bawah umur.
“Kalau dibebasin, dikontrol siapa aja yang boleh beli, malah tidak ada yang kena. Kalau di Amerika, jual minum boleh. Tapi kalau usia enggak sampai (belum cukup umur) tidak boleh beli,” ucap dia seperti dikutip Tribun.
Agustus 2013 lalu, Ahok juga mengatakan persetujuannya atas BUMD Jakarta yang merupakan distributor miras jenis bir. Ia mengatakan bahwa bir bukanlah minuman keras.
“Itu kan bukan miras (minuman keras), tapi kan bir. Ya tergantung berapa persen alkoholnya dong, kalau bir masih okelah,” ungkapnya Kamis (22/8/2013).
Mantan anggota Komisi II DPR RI ini membantah PT Delta Djakarta Tbk menyumbang PAD besar ke kas daerah. Saham yang dimiliki pemprov di BUMD tersebut, ditegaskan Ahok, bukan mayoritas. “Tak juga, kecil (PAD). Kecil sahamnya itu, makanya saya kira kalau minum bir gak salah kok, asal gak mabok. Masalahnya kalau dicampur spiritus sama air kelapa, ya tewas,” ujar mantan bupati Belitung Timur ini.
0 komentar:
Post a Comment