Syaikh Salman Al-Audah dan Awad Al-Qarni Ditangkap
Riyadh – Pasukan keamanan rezim Arab Saudi dikabarkan kembali menangkap ulama. Penangkapan kali ini menimpa Syaikh Salman Al-Audah dan Awad Al-Qarni. Keduanya ditahan karena dituduh mendukung Qatar.
Kabar penangkapkan dua ulama Saudi ini pun banyak dibicarakan di media sosial pada Ahad (10/09). Bahkan, hastag yang mengabarkan penangkapan Syaikh Salman menduduki trending topik kedua di jagad Twitter Timur Tengah.
Portal eremnews.com memantau pengguna media sosial di Saudi melaporkan bahwa penangkapan terhadap Syaikah Salman Al-Audah terjadi pada Sabtu (09/09). Di tengah banyak pertanyaan kebenaran kabar tersebut, saudara kandung Syaikh Salman, Khalid bin Fahd Al-Audah, mengonfirmasi kabar tersebut.
“Iya, sangat disayangkan,” tulis Syakh Khalid Al-Udah menjawab pertanyaan banyak pengguna media sosial yang menanyakan kebenaran kabar penangkapan Syaikh Salman.
Sejak kabar penangkapan Syaikh Salman ramai dibicarakan, tidak ada aktivitas di akun resmi Twitternya dalam 24 jam terakhir. Perlu diketahui, ia termasuk Syaikh yang aktif di Twitter. Hampir setiap saat mencuit nasihat atau kata-kata hikmah.
Di hari yang sama, pengguna media sosial juga menggabarkan penangkapkan Syaikh Awad Al-Qarni. Penangkapan dikabarkan terjadi di waktu yang hampir bersamaan.
Eremnews juga memantau, akun Twitter Syaikh Awad sudah tidak aktif sejak Kamis lalu. Tak terlihat aktivitas di akun tersebut.
Berdasarkan kabar yang santer beredar, kedua ulama ini ditahan karena sikapnya yang masih simpati dengan Qatar. Sikap mereka terlihat melalui postingan-postingan di media sosial.
Penyebab utama penangkapan Syaikh Salman karena postingannya baru-baru ini yang menyeru melapangkan hati terhadap Qatar. Cuitan itu ditulisnya beberapa saat setelah kabar, Amir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Alu Tsani berkomunikasi melalu telepon dengan Raja Arab Saudi Muhammad bin Salman, pada Jumat sebelumnya.
Sementara itu menurut Al-Jazera, para pengguna media sosial mengatakan bahwa pihak berwenang Saudi menangkap 20 orang lebih di hari yang sama karena tuduhan yang sama. Mayoritas adalah ulama. Namun sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Arab Saudi.
Sumber: Erem News, Al-Jazeera
0 komentar:
Post a Comment