Ucapan Selamat Dan Salam Hormat Untuk Erdogan Dan AKP
Dihadapkan pada dua pilihan yang delematis dan punya implikasi luas; 1) menerima proposal membentuk pemerintahan koalisi bersama oposisi dan 2) melakukan pemilu ulang, Erdogan dan AKP justru memilih opsi kedua.
Sepanjang beberapa bulan media-media sekular dan komunis serta lembaga-lembaga polling pesimis Erdogan dan AKP bisa memenangkan pemilu dan bisa membentuk pemerintahan mandiri tanpa melibatkan oposisi.
Bahkan sebuah analisa politik memperkirakan bahwa kalau Erdogan dan AKP menang maka kemenangan tak lebih dari 4%. Tetapi kalau suara AKP turun diprediksi juga tak lebih dari 4%. Tak heran pemilu ulang sekarang sangat krusial dan punya implikasi politik yang luas bagi Islamiyyun di negeri Turki sendiri maupun kawasan Eropa Barat dan Timur Tengah terutama Palestina dan Syria.
Semua mata Dunia Islam mengarah ke Turki. Mereka dibuat panas dingin selama satu bulan ini. Mereka ditimpa harap-cemas. Apalagi setelah melihat besarnya konspirasi untuk menjatuhkan AKP dan Erdogan mereka pun tambah galau (qalaq). Dalam kondisi tersebut ISIS melakukan serangan bom mematikan. Tujuan serangan jelas untuk menjatuhkan citra AKP dan menurunkan pamor Erdogan. Tak pelak analisa politik pasca bom ISIS semakin meragukan AKP dan memprediksi Erdogan akan tersingkir dari kekuasaan. Bahkan nasibnya pun diprediksi akan sama dengan Muhammad Mursi.
Sementara Dunia Barat juga tak kalah cemas dan galau. Mereka berharap makar mereka untuk menyingkiran AKP dan Erdogan berhasil. Dan mereka merasa galau kalau makar mereka gagal.
Karena berarti semakin menyulitkan posisi Israel dan Al-Sisi dan menguntungkan Al-Ikhwan dan hamas serta mujahidin Syria. Lebih dari itu Barat tambah sulit lagi mengontrol Dunia Arab.
Sementara penguasa-penguasa arab yang jadi kaki tangan yahudi Israel seperti rejim Mesir dan Emirat tak kalah berharap. Mereka telah siapkan pesta menyambut berita duka kekalahan AKP dan Erdogan. Juga menyiapkan pidato hujatan dan ngapok-ngapoke Erdogan yang selama ini selalu mempermalukan mereka di forum internasional dan Dunia Islam.
Begitu berat kondisi yang ada. Seolah-olah bumi sudah menjadi sempit bagi Erdogan dan AKP. Banyak sangkaan pada Allah swt dan analisa-analisa pesimis banjir di tengah masyarakat. Umat pun juga cemas dan telah siap untuk berkabung. Tetapi keimanan dan keteguhan Erdogan mengatasi kecemasan dan kegalauan umat. Melihat kondisi demikian para masyayikh yang mukhlis seperti Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dan Syaikh Muhammad Abdul Maqshud berdoa dan bertadharru' kepala Allah swt agar Erdogan dan AKP diberikan kemenangan.
Dan hasil pemilu 1 november 2015 membalikkan semua prediksi dan sangkaan. AKP keluar sebagai pemenang muthlak dengan perolehan 49,9%. Tentu saja berita itu bagaikan angin surga bagi umat Islam dan bagaikan halilintar bagi Barat dan rejim-rejim arab yang menjadi pelayan dan budak yahudi.
Gemuruh kemenangan Erdogan dan AKP disambut umat Islam secara luar biasa. Hari kemenangan Erdogan disambut tangis bahagia umat Islam di Palestina, Syria, dan Mesir. Kemenangan Erdogan berarti membuat perjuangan mereka semakin kuat. Dan perlawanan akan terus berjalan di sana. Intifadhah untuk membela muqaddasat Al-Aqsha akan semakin kencang sekalipun dinistakan kaum murji`ah.
Perlawanan terhadap Al-Sisi juga tambah kuat. Bahkan Turki diperkirakan semakin mengencangkan tekanannya pada Mesir. Dan para mujahidin Syria semakin bergairah untuk menganyang rejim Bashar Asad dan meruntuhkan kekuasaannya. Diperkirakan Turki akan membongkar gudang-gudang senjatanya dan memberikannya pada para mujahidin.
Seluruh umat Islam hari ini bergembira. Saya pun sangat gembira. Berita kemenangan ini patut dirayakan dengan sujud syukur, bertasbih, dan istighfar. Sungguh proyek khilafah dan peradaban Islam semakin jelas arahnya. Dan hati umat Islam diseluruh dunia telah dibuat jatuh hati pada Erdogan. Sehingga bila hari ini Erdogan mendeklarasikan khilafah dan menyerukan jihad maka satu miliar umat Islam akan menyambutnya dan berdiri di belakangnya.
Selamat buat Erdogan dan AKP. Kalian adalah harapan dan ruh baru dalam tubuh umat Islam.
(Hafidin Achmad Luthfie)
0 komentar:
Post a Comment