Shalat Taraweh Kilat
Pesantren Mambaul Hikam Mantenan, Udanawu, Blitar, menyelenggarakan salat sunat Tarawih yang diklaim tercepat di dunia.
Hanya 15 menit, salat tarwih 20 rekaat plus salat sunah witir 3 rekaat ini, selesai. Durasi yang singkat ini menarik perhatian anak muda di sekitar pesantren untuk mengikuti shalat sunah pada malam puasa itu.
Jumlah jamaahnya sangat fantastis, lebih dari 5000 orang, baik tua maupun muda setiap malamnya.
Dari jumlah itu hampir 75 persennya adalah muda dan mudi. Mereka datang dari wilayah Kediri, Blitar, dan Tulungagung.
Pelaksanaan shalat Tarawih secara kilat itu sudah berlangsung secara turun-temurun dari generasi ke generasi, yakni mulai pesantren tersebut didirikan oleh KH Abdul Ghofur sekitar 160 tahun lalu.
"Saya ini hanya mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh para sesepuh. Kami tidak berani mengubahnya," kata KH Diya'uddin Az-Zamzami, salah seorang pengasuh pesantren Mambaul Hikam kepada NU Online pada suatu kesempatan.
Menurut Gus Diya' yang juga anggota Jamiyah Ahlith thoriqoh Al-Mu'tabaroh Annahdliyah (Jatman) itu, shalat secepat itu bisa dilakukan karena sang imam Tarawih hanya mengerjakan doa yang wajib-wajib misalnya niat, takbirotul ihram, baca Fatihah plus ayat pendek Al-Qur’an hingga salam.
"Doa ruku', kita singkat cukup 'Subhanallah. Lainnya hanya Allah-Allah saja. Tahiyat akhir juga hanya sampai bacaan shalawat untuk nabi Muhammad kemudian salam," tandas Gus Diya' yang juga salah seorang Mursyid Thoriqoh Naqshobandiyah Kholidiyah.
Sementara Wakil Sekretaris PP LDNU H Syaifullah Amin mengatakan, di sini terjadi perbedaan keberkahan waktu.
Artinya cepat atau lambat tidak mengurangi kekhusyu'an orang yang ibadah.
"Sebagian orang memang diberikan kelebihan oleh Allah dalam melipat waktu," kata H Amin. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K/NU Online )
***
Bagaimana ini, ada yang mau komentar...?
0 komentar:
Post a Comment