DKI Jakarta memperingati hari ulang tahunnya yang ke-488, Senin 22 Juni 2015 kemarin. Beragam acara telah digelar sejak pagi hingga malam kemarin.
Tetapi ada yang aneh dalam peringatan kali ini. Tepatnya pada logo resmi HUT DKI Jakarta ke-488. Dalam logo yang bisa dilihat di situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Jakarta.go.id, tersebut bercokol naga merah. Naga tersebut bersebelahan dengan duo ondel-ondel asli Jakarta.
Pada bagian atas logo tersebut terlihat lambang Pemprov DKI Jakarta. Sementara di bagian bawah tertera tagline, Jakarta: Modern, Kreatif dan Berbudaya.
Sementara tulisan Dirgahayu 488 mendominasi bagian tengah logo tersebut. Plus dengan kembang api di sebelah kiri dan kanan.
Tak lupa siluet Transjakarta, Monas, penduduk dan tulisan 1527-2105, tanda umur Jakarta. Tak ketinggalan kobaran api emas, gedung abstrak bertingkat, roda dan lingkaran, daun, pohon, gunung wayang dan semar.
Logo itu juga terpampang jelas dalam banner saat pencanangan peringatan HUT DKI Jakarta ke-488 di Taman Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (31/5/2015) sore lalu
Dalam mitologi Cina, naga melambangkan kekuatan dan tuah, khususnya mengawal air, hujan, dan banjir.
Dalam peristilahan yin dan yang, naga adalah yang (jantan) yang melengkapi fenghuang (phoenix Cina) yang bersifat yin (betina). Naga dijadikan lambang kebudayaan yang berwibawa dan bertuah.
Pertanyaannya, jika naga adalah simbol dalam mitologi Cina, lalu apa hubungannya dengan Jakarta yang merupakan kota Islam yang namanya saja berasal dari kata “Jayakarta” yang terinspirasi dari kalimat dalam Alquran “‘Inna Fatahna Laka Fathan Mubina”?.
Apakah Jakarta sekarang dianggap sudah berubah menjadi bagian dari Cina atau warganya mayoritas Cina?.
Sumber:Suara Islam.com
0 komentar:
Post a Comment