Hebat! Ini 5 Penurunan di Era Jokowi
Banyak orang yang mengkritik Jokowi karena di era pemerintahannya terjadi peningkatan harga BBM, harga sembako dan lain-lain. Kabarnya pun akan ada demo besar-besaran pada 20 Mei. Padahal, di era Jokowi tidak semuanya mengalami kenaikan. Berikut ini 5 penurunan yang perlu diketahui oleh para pendemo Jokowi:
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2015 ini hanya mencapai 4,71 persen. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan titik terendah kedua dalam 10 tahun terakhir. Setelah krisis ekonomi 1997, pertumbuhan ekonomi hampir selalu di atas 5 persen. Sedangkan pada 2014 untuk periode yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,14 persen.
Nilai Ekspor
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pada kuartal pertama 2015 sebesar USD39,13 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun 2014, nilai ekspor ini turun 11,67 persen.
Kesejahteraan Petani
Kesejahteraan petani yang diukur melalui nilai tukar petani (NTP) terus mengalami penurunan. NTP pada April 2015 sebesar 100,14. Dibandingkan bulan sebelumnya, NTP tersebut turun 1,37 persen.
Menurut Kepala BPS, penurunan NTP terjadi di hampir seluruh subsektor pertanian. Subsektor NTP tanaman pangan turun 3,44 persen menjadi 97,33; hortikultura turun 1,02 persen menjadi 100,3; dan tanaman perkebunan rakyat turun 0,4 persen menjadi 97,07.
Cadangan Devisa
Cadangan devisa pada April 2015 tercatat sebesar 110,9 miliar dolar AS, turun 700 juta dolar AS dari posisi akhir Maret 2015 sebesar 111,6 miliar dolar AS. Sebelumnya, cadangan devisa sempat 115,5 miliar dolar AS pada Februari 2015.
Nilai Tukar Rupiah
Nilau tukar rupiah di era Jokowi terus merosot. Pada 18 Mei 2015, nilai tukar rupiah anjlok menjadi 13,139 per dolar AS. Nilai tukar rupiah yang menembus 13 ribu per dolar AS ini merupakan angka terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Sejumlah media membuat topik khusus yang membahas anjloknya rupiah. Misalnya Kompas, Tribunnews, dan Liputan6
Apa lagi yang turun di era pemerintahan Jokowi?
0 komentar:
Post a Comment