Kepolisian Lihai ‘Mainkan’ Isu Terorisme Jelang Aksi 212, Akhirnya Siapa Makar Terjawab


Jakarta ~ Tim Densus 88 kembali menangkap dua jaringan terduga teroris Rio Priatna Wibowo. Pertama, adalah tersangka Bahrain Agam ditangkap di Desa Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu 26 November 2016 sekira pukul 10.30 WIB.

Sebelumnya, Densus 88 Anti-teror telah menangap sembilan  kelompok Abu Nusaibah di Jakarta dan Bekasi beberapa waktu lalu. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan, kelompok tersebut telah banyak merekrut warga negara Indonesia untuk diberangkatkan ke Suriah.

“Para teroris tertangkap di Bekasi dan di Jakarta Barat total ada sembilan, mereka dapat dikatakan kelompok membentuk Foreign Terrorist Fighter. Banyak warga kita direkrut, diberangkatkan ke Suriah (oleh mereka),” kata Boy dalam acara Indonesia Bebas Anak Jalanan di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (27/11) Sumber Detikdotcom.

Boy menilai kalau mereka ikut merancang pelatihan dan berencana ikut chaos dalam demo 4 November,lalu.  Sembilan tersangka itu berinisial S alias AM, A, RS, DA, WW, IA, F, Z, AS.

***
Pernyataan Boy hari ini sudah banyak diprediksi oleh banyak kalangan. Bahwa isu terorisme kerap akan dimunculkan sebagai penggandeng isu semangat aksi #tangkapAhok.  Karena dalam persepsi yang mereka bangun bahwa orang yang menolak Ahok adalah Radikal jauh dari nilai kebhinekaan. Dan Teroris, adalah isu paling mudah di sulut pendukung ‘Penolakan Teroris’ Masih Ramai, dan Tak ada yang bisa dan berwewenang mengkonfirmasi kebenarannya selain kepolisian.

Sejak kapolri menyatakan adanya gerakan khilafah yang masuk dalam aksi 411  di stasiun Metro TV, kemudian adanya fakta BOM Samarinda yang penuh dengan tanda tanya, serta propokasi isu Makar maka penangkapan Densus 88 dua hari terakhir kepada tersangka teroris di Atas adalah jawaban atas semuanya.

Semua isu ini ingin menggiring masyarakat untuk menjawab bahwa yang memiliki semangat Aksi 212 adalah mereka yang radikal – karena didalamya ada juga masuk dalam gerakan terorisme. Oleh karena itu, masyarakat harus menolak aksi 212.

Kepolisian memang cukup lihai mainkan isu ini. Apalagi Kapolri pernah menjadi punggawa Densus 88.  Penolakan aksi 212 ini akhirnya dapat diminta oleh masyarakat. Karena masyarakat tidak mau disejajarkan dengan terorisme. Pecah belah terjadi saling sangka juga muncul di antara mereka yang hendak melakukan aksi 212.

Seakan ingin mengajak masyarakat menjawab bahwa aksi 212 itu ditunggangi oleh gerakan yang disebut teroris tapi sayang umat Islam semangkin cerdas. Masyarakat tak mudah di bohongi pakai isu ‘teroris’.

Narasi Tunggal kepolisian ini minus validitas narasumber. Siapa mereka 9 orang itu, enak betul kesimpulannya mereka yang mau buat chaos, kalau ini adalah bagian dari penunggangan, Lantas Kenapa Kapolri tidak gunakan kekuatannya, kemampuannya untuk menangkap mereka sebelum Aksi 411 Kemaren – atau pada saat aksi berjalan? Kenapa Baru bertindak 6 hari sebelum aksi 212? persis dengan 6 hari sebelum aksi 411? dan 6 Hari aksi setelah aksi 411 Bom Samarida. Jika ada kenapa masyarakat indonesia tidak ada yang merasa terteror, malah Mabes Polri dan Gedung DPR RI yang selalu merasa terteror? Bukankah akibat pembombardiran yang dilakukan Densus 88 kepada para teroris itu akhirnya semuanya pada tiarap? Selain polisi dari mana masyarakat bisa tau kalau apa yang disebut polisi benar? Emangnya Polisis Maha Benar? Mana si gondrong eks Narapidana yang kemaren Bom Samarinda? semua itu menjadi tanda tanya bersisa. Apa harus sampai Hari raya kuda – baru semua itu terjawab?

 Terakhir, Benar yang disebut Habib Rizieq Sihap dalam rapat konsolidasi aksi kemaren. Rizieq menjalaskan saat aksi 411 lalu handphonnya masuk sms sekira 300’an yang semua isinya adalah seakan akan ada perintah serang istana atau bom yang seakaan akan menjawab pertanyaannya.
Pesannya, Umat islam waspada operasi intelejen menjelang Aksi 212. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment