Jerman Ingin As- Sisi Batalkan Hukuman Mati terhadap Presiden Mursi


Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak Presiden ilegal Mesir Abdel Fattah el-Sisi agar membatalkan hukuman mati terhadap Presiden Mohammad Mursi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin lainnya di Mesir.

“Kami telah membahas topik hukuman mati. Banyaknya jumlah mereka yang dihukum mati … dari sudut pandang kami, ini adalah sesuatu yang harus kita cegah,” kata Merkel dalam konferensi pers bersama El-Sisi di Berlin, Rabu (3/6), menyusul pembicaraan dia dengan diktator Mesir itu.

El-Sisi membela intervensi yang dilakukan militer di Mesir dengan mengklaim bahwa hal itu menyelamatkan negara dari “fasisme religius”, yang, menurutnya, akan mengubah negara itu menjadi Suriah, Libya dan Yaman.

Pada akhir konferensi pers bersama itu, mahasiswa dan wartawati Mesir, Fagr Eladly (22), meneriaki el-Sisi, “Dia adalah seorang pembunuh!” dan “Kita harus menyingkirkan kudeta militer.”

Namun, beberapa wartawan Mesir yang merupakan bagian dari delegasi resmi el-Sisi turun tangan dan meneriakkan slogan-slogan yang mendukung diri ‘presiden pembunuh’ itu. “Hidup Mesir!” dan “Hidup el-Sisi!” seru wartawan pendukung rezim berdarah itu.

Eladly mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa selama konperensi pers ia ingin mengajukan pertanyaan, tetapi tidak diizinkan.

“Kami berdiri bersama orang-orang yang tertindas di Mesir. Karena kami menginginkan keadilan dan kebebasan. Kami ingin orang-orang diperlakukan sebagai manusia,” serunya. Dia juga mengritik pertemuan Merkel dengan el-Sisi.

“Mendukung el-Sisi dengan cara seperti ini secara moral tidak dibenarkan. Karena dia bukan pemimpin yang demokratis. Dia benar-benar membangkang pada aturan hukum dan dia telah menghancurkan demokrasi di Mesir,” ujarnya.

Sebelumnya, kelompok oposan Mesir memprotes kunjungan el-Sisi di depan parlemen Jerman, Rabu (3/6).

Presiden Mesir pada kunjungan resmi dua hari ke Berlin atas undangan Merkel. Kunjungan el-Sisi itu juga menuai kritik luas di kalangan politisi dan intelektual di Jerman karena sejumlah besar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Mesir saat el-Sisi merebut tahta dengan jalan kekerasan hingga sekarang.

Sementara Presiden Parlemen Jerman Norbert Lammert menolak bertemu dengan el-Sisi. Ia mengritik praktik tidak demokratis, pelanggaran hak asasi manusia dan hukuman mati terhadap presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis itu, yaitu Mohammad Mursi, dan ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin di negara itu.

Sumber: Anadolu/salamonline DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment