Gubernur Papua Lukas Enembe merasa heran dengan hiruk pikuk yang terjadi di Jakarta terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, harga BBM di Papua lebih mahal puluhan kali lipat daripada di Jakarta.
Lukas mengatakan, dirinya merasa sangat heran dengan polemik wacana kenaikan BBM yang digulirkan pemerintah. Menurut dia, masyarakat Papua selama ini tidak ada masalah dengan harga BBM dan kebutuhan pokok lainnya di Papua yang mencapai harga selangit.
“Harga bensin di Puncak Jaya sana satu liter itu Rp 100 ribu, di sini (Jakarta) naik sekitar Rp 6 ribu saja sudah ribut-ribut,” kata Lukas .
Hal ini disampaikan Lukas saat melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso terkait pembahasan otonomi khusus Papua di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/5).
Selain BBM, lanjut dia, harga yang fantastis terjadi di Papua juga terjadi pada bahan bangunan, khususnya semen. Menurut dia, semen di Papua mencapai Rp 2 juta/sak.
“Semen saja di sana satu sak sampai Rp 2 juta/sak, kalau di Wamena sekitar Rp 400 ribu,” imbuhnya.
Namun demikian, perbedaan harga yang sangat mencolok ini tidak menjadikan rakyat Papua jenuh dan hendak berpisah dengan Indonesia. Lukas menambahkan, tugasnya sebagai orang nomor satu di Papua adalah mensejahterakan rakyat. (merdeka)
ini orang ngomong gak dipikir apa ya?
ReplyDeletekalo harga bensin jakarta disamain dgn papua bisa kacau negara.
kalo harga segitu dipapua ya mungkin karena bea kirim dari pabriknya ke papua yg bikin mahal.
coba dong bikin pabrik semen dipapua pasti harga murah-meriah bukan yalahin orang jakarta yg ribut akan kenaikan bensin.