Tak satupun ada yang menyangkal jika keputusan Joko Widodo alias Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi adalah penindasan dan pengkhianatan yang dilakukan Jokowi terhadap rakyat, terkecuali para pendukungnya yang mengaku tidak keberatan dengan putusan presiden usungannya tersebut.
Selain pendukung Jokowi yang membela kenaikkan harga BBM, sejumlah media televisi, cetak, maupun online juga tercatat telah dialihfungsikan sebagai media-media yang mati-matian mendukung apapun kebijakan pemerintah, termasuk putusan Jokowi menaikkan harga BBM.
Pembelaan yang dilakukan sejumlah media ini dilakukan secara membabi buta. Pemberitaannya pun nampak jelas tak berpihak pada rakyat. Berisi konten berita yang tak peduli dengan penderitaan masyarakat, serta terasa kental berisi berita yang dipaksakan. Media-media itu sangat populer dengan julukan ‘menggadaikan profesionalitas dan objektifitas berita demi tujuan tertentu’.
Berikut daftar nama media yang mendukung kenaikkan harga BBM yang harus diingat rakyat :
- Media Indonesia (media cetak)
- Mediaindonesia.com (media online)
- MetroTV (media televisi)
- Kompas (media cetak)
- Kompas TV (media televisi)
- Kompas.com (media online)
- Tempo (media cetak)
- Tempo.co (media online)
- Beritasatu (media televisi)
- Beritasatu.com (media online)
- TransTV (media televisi)
- Trans7 (media televisi)
- Detik.com (media online)
- SCTV (media televisi)
- Liputan6.com (media online)
- Indosiar (media televisi)
- Tribunnews.com (media online)
Tak hanya membela Jokowi, media-media tersebut juga diketahui berada dibalik grand design pencitraan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur, Plt. Gubernur, hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta.
sumber: Spektanews
0 komentar:
Post a Comment