Habib Rizieq Shihab: Akademisi, Dai dan Sosok Manajer Unggul

Nama Habib Rizieq Shihab sudah pasti akrab di telinga Sobat Ngelmu sekalian. Di antara pembaca pasti ada beragam perasaan ketika mendengar nama tokoh yang satu ini muncul di berita. Sebagian mungkin kesel-kesel gemes. Dan sebagian yang lain justru merasa ngefans dengan beliau.

Akhir-akhir ini Habib makin gencar muncul sebagai penggagas aksi bela Islam jilid 1, 2 dan yang paling baru adalah jilid 3 yang insya Allah akan dilangsungkan dengan baik dan tertib pada hari Jumat tanggal 2 Desember 2016 mendatang. Siapapun kamu, fans atau pun haters, boleh kok baca artikel ini untuk kenal lebih jauh dengan Habib Rizieq, tokoh yang mungkin paling kenyang fitnah di bumi Indonesia. Yuk!

Muhammad Rizieq Shihab

Muhammad Rizieq Shihab atau lebih dikenal dengan nama beken Habib Rizieq boleh dibilang salah satu tokoh yang penuh dengan kontroversi. Dikenal sebagai Imam Besar Front Pembela Islam, Habib yang selalu bicara apa adanya dan blak-blakan ini mengundang kekaguman dan juga cibiran. Tidak mengherankan, sungguh, bahwa cibiran dan kebencian datang kepada orang-orang yang tegas dalam menegakkan nahi mungkar.

Pria yang lahir pada tanggal 24 Agustus 1965 ini mengenyam pendidikan yang cukup berwarna-warni. Sebelum mendalami Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul) di King Saud University beliau tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Bahkan Habib justru sempat bersekolah di SMP Kristen Bethel Petamburan, Jakarta, angkatan tahun 1979. Beliau melanjutkan studi Islam S2 dan S3 di Universitas Antar-Bangsa, Malaysia.

Ayah Habib Rizieq, Sayyid Husein (alm) bersama kawan-kawannya pada tahun 1937 mendirikan PAI atau Pandu Arab Indonesia. Sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya menjadi PII atau Pandu Islam Indonesia.  Di dalam diri Habib Rizieq Syihab mengalir darah Arab dan juga Betawi, status sosial beliau juga sebagai keturunan Habib dan mengaku sebagai keturunan ke-38 Nabi Muhammad SAW.

Habib Rizieq sempat berkarir sebagai guru di sebuah SMA di Riyadh setelah berhasil menyelesaikan studi S1-nya. Akan tetapi kecintaan terhadap tanah air membuat beliau memilih untuk kembali. Habib Rizieq juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Jami’at Khair sampai tahun 1996. Walaupun sudah tidak menjabat sebagai kepala sekolah, Beliau masih aktif mengajar di sekolah tersebut sebagai guru bidang fiqih atau ushul fiqh.

Pengalaman organisasinya dimulai ketika Beliau menjadi anggota Jami’at Khair, ormas berbasis keturunan Arab dan Habib. Habib Rizieq juga pernah menjabat Dewan Syari’at BPRS At-Taqwa, Tangerang. Sebelum menjadi Ketua FPI, beliau pernah menjadi pimpinan atau pembina sejumlah majlis ta’lim se-Jabodetabek lalu dari mulai berdirinya FPI (tahun 1998) sampai 2002 menjabat sebagai Ketua Umum FPI, dan dari 2003 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Majelis Tanfidzi FPI.

Habib Rizieq dan FPI


Mungkin lewat FPI-lah nama Habib Rizieq menjadi populer di Indonesia. Habib Muhammad Rizieq Shihab bersama beberapa tokoh Islam lain mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI) tanggal 17 Agustus 1998. Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam yang berpusat di Jakarta. Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi "penertiban" (sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.

FPI mulai dikenal sejak terjadi Peristiwa Ketapang, Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman. Bentrokan bernuansa suku, agama, ras, antargolongan ini mengakibatkan beberapa rumah warga dan rumah ibadah terbakar serta menewaskan sejumlah orang.

Habib Rizieq sendiri sempat harus berurusan dengan hukum dan menjalani hukuman penjara pada beberapa kasus. Pada tanggal 20 April 2003, Rizieq Shihab ditahan karena dianggap menghina kepolisian RI lewat dialog di stasiun televisi SCTV dan Trans TV. Ia akhirnya divonis 7 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 29 Juli 2003.

Pada tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq Shihab divonis 1,5 tahun penjara karena dinyatakan bersalah terkait penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas 1 Juni.

Keberadaan FPI selama 18 tahun yang konsisten merupakan bukti bahwa organisasi ini memiliki jejaring dan manajemen yang kuat. Tentu hal ini tidak lepas dari kiprah seorang Habib Rizieq. Bagaimanapun Habib membuktikan bahwa dirinya merupakan seorang manajer yang handal karena berhasil mempersatukan FPI yang anggotanya memiliki status sosial yang sangat beragam.

Posisi Habib Rizieq di posisi puncak komando dan wacana misi FPI yang makin kuat dimungkinkan dengan adanya pencitraan positif terhadap dirinya dari para pengikut FPI tanpa disadari oleh diri Habib Rizieq sendiri. Pencitraan positif ini juga dikolerasikan dengan keimanan, pengetahuan, dan keberanian. Konsistensi (istiqamah) adalah refleksi keimanan; karya tulis, pendidikan tinggi, dan kedalaman ilmu adalah bukti keilmuan; tak gentar menghadapi tantangan dan resiko walau harus masuk penjara adalah bukti keberanian. Di mata pengikutnya, Habib Rizieq memiliki semua sifat dan citra positif ini.

Dalam kehidupan pribadinya sehari-hari Habib Rizieq hidup sangat sederhana. Hal ini dapat dilihat dari rumah Beliau yang kecil dan berada di gang kecil, itu pun masih mengontrak. Padahal beliau sangat mungkin untuk hidup secara kaya dan mewah dari jaringan sosial dan posisi yang beliau pegang. Namun semua itu ditolak oleh Habib Rizieq untuk menikmati itu semua dan lebih memilih hidup apa adanya sambil terus berjuang.

Memang betul bahwa sepak terjang Habib Rizieq bersama FPI tidak selalu memperoleh tepukan di bahu. Tidak jarang aksi-aksi organisasi masa (ormas) tersebut dinilai negatif oleh sebagian masyarakat. Tetapi sampai sekarang FPI sudah membuktikan komitmennya untuk berjuang dalam sunyi.

FPI yang dikenal sebatas tukang sweeping ternyata juga turut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan pemulihan pasca bencana alam di berbagai daerah. Kiprah FPI di Aceh setelah tsunami tahun 2005 dan pasca banjir Garut tahun ini hanya sedikit dari kiprah FPI yang sebenarnya. Laskar ini bahkan bukan hanya “bermain” dalam isu skala nasional. FPI juga aktif menyalurkan bantuan ke Suriah, Rohingya dan Palestina serta kawasan lain di mana umat Muslim sedang terkena musibah.  

Karya Tulis Habib Rizieq
Sebagai seorang akademisi Habib Rizieq menyempatkan untuk menelurkan karya-karya tulis yang terkait dengan Islam dan kebangsaan. Sebuah buku karya beliau yang menunjukkan pehamanan mendalam mengenai Islam dan Indonesia adalah "Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah". Buku tulisan Ketua Umum FPI  itu memang menarik untuk dikaji, karena secara terminologi dan sudut pandangnya, buku itu berbeda dengan buku-buku tentang kebangsaan, keindonesiaan, NKRI, Pancasila, demokrasi maupun UUD 1945 selama ini.

Menurut pandangan M. Al-Khaththath (Sekjen FUI) buku Habib Rizieq ini sangat penting dan sangat diperlukan bagi generasi muda Islam saat ini. “Buku ini memberikan kita pandangan Islami tentang berbagai hal terkait Wawasan Kebangsaan yang selama ini didominasi pandangan-pandangan liberal. Buku ini bisa disebut Wawasan Kebangsaan Versi Islam”, ujar M. Al-Khaththath.

Selain buku Wawasan Kebangsaan tersebut Habib Rizieq juga menulis buku-buku lain, di antaranya: Amar Ma’ruf Nahi Mungkar dan Hancurkan Liberalisme, Tegakkan Syariat Islam.

Serperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Maka kenalilah ustad-ustad di sekitar kita, supaya paham misi dakwahnya dan tidak termakan propaganda jelek media. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment