Alasan Aksi Bela Islam III Sepakat Digelar di Monas
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pemilihan lokasi di Monas, Jakarta sebagai tempat untuk aksi Bela Islam III diambil setelah melalui dialog dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPFMUI).
Awalnya, aksi akan dilakukan di kawasan Sudirman-Thamrin. Namun, Kepolisian menyampaikan sejumlah argumen berdasarkan aturan hukum jika salat dilakukan di jalan. Aturan itu berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Kepolisian lantas menawarkan beberapa alternatif lokasi seperti di Masjid Istiqlal dan Monas. Namun kemudian, lokasi di Masjid Istiqlal tidak dipilih lantaran berdasarkan pengalaman pada 4 November 2016 terjadi bottle neck ketika massa menuju gerbang dan saat turun tangga sehingga dinilai berbahaya.
"Akhirnya dicapai kesepakatan di Monas," ujar Tito di kantor MUI, Jakarta, Senin, 28 November 2016.
Kegiatan digelar mulai jam 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Aksi akan diwarnai dengan kegiatan zikir, tauziah dan salat Jumat bersama. "Monas dapat menampung 600-700 ribu orang," kata Tito.
Untuk kegiatan ini, kata Tito, Kepolisian telah koordinasi dengan TNI dan pemerintah daerah terkait teknisnya. Aparat akan membantu untuk mengakomodasi sejumlah hal, seperti panggung, tempat wudhu, toilet.
Kepolisian meminta warga melakukan kegiatan keagamaan dengan tertib. Bahkan, lanjut dia, Kepolisian juga akan ikut berzikir. "Kami berharap kegiatan berlangsung tertib dan super damai dan makin mendekatkan diri kita dengan Allah," ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment