Turki di Persimpangan Jalan
By: Nandang Burhanudin
****
Jelang beberapa hari lagi menuju Pemilu dini, Turki benar-benar berada dalam kondisi pekat. Pemilu 1 November menentukan masa depan Turki. Menjadi negara maju berbasis ideologi Islam atau menjadi negara mayoritas muslim yang bernasib seperti Mesir, Indonesia, atau negara-negara Afrika.
Skenario Turki. Jika AKP kalah telak dan Partai Republik berhasil menang dan membentuk pemerintahan sendiri. Dipastikan, Partai Republik dan peserta koalisinya hanya membawa Turki pada perang saudara, balas dendam, dan pemuasan syahwat politik yang tak berkesudahan. Jamaknya partai-partai sekuler-liberal di negara-negara Muslim. Tak ada cinta tanah air. Tak ada nilai-nilai Islam.
Ya. Turki di era AKP sukses membawa Turki menjadi negara yang termenej dengan baik. Rakyatnya mulai terbiasa dengan manajemen kota dan negara modern. Turki disandingkan dengan Jerman atau Jepang. Malah Turki sendiri negara yang tidak terkena imbas krisis ekonomi di Eropa. Padahal Turki berhadapan dengan 2 juta pengungsi Syiria dan perang tak berujung di Timur Tengah.
Kesuksesan AKP berkat manajemen handal. Dimulai dengan melupakan luka di masa lalu. Jangan lupakan bagaimana sikap liberal-sekuler-Kemalis-Islamphobia yang menghukum gantung PM Turki, Manderes. Memenjarakan PM Turki Erbakan. Juga beberapa kali kudeta. Namun saat AKP berkuasa, balas dendam tidak ada. AKP fokus membangun negeri, tidak dengan balas dendam. Semua diberi kebebasan, walau cenderung digunakan kebablasan.
AKP pun sukses merekatkan seluruh elemen bangsa. Problem dengan PKK yang memberontak dan mengangkat senjata diakhiri dengan perjanjian damai tahun 2013. PKK, partai Kurdi pun ikut pemilu dan meraih 10 % suara. Bisa jadi, dalam konsep AKP, ke depan akan ada PM atau Presiden dari Kurdi. Hal yang mustahil jika Partai-partai sekuler-liberal-Islamphobia memenangkan Pemilu.
Tentu masyarakat Turki sangat paham masa depan diri dan negaranya. Kalangan Islam terutama pendukung Gulen, diharapkan berempati dengan masalah ini. Jika memang ada kekurangan dari Erdogan, Oglu, atau AKP. Ada baiknya kritik disampaikan tidak dengan Golput atau memilih abstain dalam Pemilu yang sangat menentukan. Sebab jelas sekali. Misi besar kaum Sekuler-Liberal-Islamphobia sangat kental untuk mengembalikan Turki ke masa Kemal Attaruk. Sebaliknya Erdogan berjuang mengembalikan kejayaan Utsmani, yang sama-sama dirindukan.
0 komentar:
Post a Comment