Azerbaijan Terbitkan Buku yang Mengungkap Kebohongan Klaim Armenia


Sebuah buku-el (e-book) berjudul "Armenian Crimes: Genocide. Deportation. Terror" telah disusun dan diterbitkan oleh staf Perpustakaan Kepresidenan Azerbaijan. Buku tersebut terbit di tengah-tengah momen 100 tahun "Genosida Armenia" yang diperingati pihak Armenia. Demikian seperti dilansir kantor berita Azerbaijan Azertac pada Jum'at (24/4) kemarin.

Sebelumnya, klaim sepihak dan upaya kanonisasi dari pihak Armenia soal genosida itu, juga menimbulkan pernyataan kontra dari pemerintahan Turki, karena dipandang tidak sesuai dengan fakta sejarah.

Menurut kantor berita Azerbaijan Azertac, buku-el tersebut disusun berdasarkan arsip dokumen, bahan-bahan jurnal berkala, artikel-artikel dari para peneliti, dengan segala kelengkapan yang membuktikan genosida sebenarnya pada periode 1905 - 1906, selama masa Perang Dunia I, serta pada periode 1918 - 1920, di mana genosida sebenarnya justru menimpa populasi Muslim-Turki di wilayah Anatolia Timur dan Azerbaijan.

Tak hanya itu, genosida yang dilakukan oleh Armenia terhadap warga Azerbaijan juga terjadi pada periode 1991 - 1994 di hadapan komunits dunia pada abad modern, di mana 20 persen wilayah Azerbaijan diduduki oleh pasukan bersenjata Armenia.

Selama 30 - 40 tahun terakhir, sebagai akibat serangan-serangan teror yang dilakukan pihak Armenia, ribuan orang Azerbaijan hilang, meninggal dunia, dan rakyat tak berdosa lainnya menjadi korban luka.

Masih menurut Azertac, buku edisi elektronik tersebut membuka kedok dan  mengungkap wajah sebenarnya dari pihak Armenia yang kepada dunia kerap mencitrakan diri sebagai negara beradab dan terkena genosida.

Buku-el tersebut tersedia dalam bahasa Azerbaijan dan Rusia. Sedangkan versi bahasa Inggrisnya masih sedang dipersiapkan. (azertac/islamedia) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment