KTT G20 di Turki Usung Prinsip Syumuliyah
Turki menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang resmi dibuka di Antalya, Turki, Ahad sore (15/11), pembukaan KTT G20 dimulai dengan hening cipta berkabung bagi korban serangan Paris, sebelum Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan pidato pembukaan yang mengomentari hubungan antara serangan Paris dan apa yang terjadi di Suriah.
Erdogan menegaskan negara-negara G20 perlu memperkuat kerjasama memerangi apa yang disebut sebagai terorisme dan mengatasi masalah teroris ini dengan tekad kuat dan sungguh-sungguh. Erdogan menghubungkan serangan di Paris- yang terjadi Jumat lalu- dengan apa yang terjadi di Suriah.
Menurut Presiden Turki, masyarakat internasional belum berhasil mengatasi krisis pengungsi Suriah, ia menekankan perlunya kerja sama untuk menyelesaikan krisis ini.
Erdogan mengatakan bahwa KTT Antalya merupakan awal perubahan yang bersejarah bagi negara G20, dan menyebut hubungan erat antara isu-isu ekonomi dan keamanan.
KTT G20 kali ini berbeda dengan KTT G20 sebelumnya, KTT G20 tahun ini mengusung tiga prinsip utama yaitu konfrehensif (Syumuliyah), Pelaksanaan (al-Tanfidz) dan investasi (al-Istitsmar). Menurut Erdogan Prinsip konfrehensif tercermin dengan membahas semua topik yang menjadi perhatian manusia terutama keterlibatan perempuan dan pemuda, di samping perhatian meletakkan mekanisme pelaksanaan keputusan-keputusan yang diambil, juga investasi di negara-negara berkembang untuk memperbaiki situasi ekonomi di negara-negara miskin dan menghilangkan penyebab ketegangan dan kekerasan. (Ulumuddin/Aljazeera/islamicgeo)
0 komentar:
Post a Comment