Hati-hati! Beredar Steak Menggunakan Lem Daging
Tidak ada salahnya lho kalau mulai sekarang kita belajar mengolah masakan yang kita konsumsi sendiri. Lha kok tiba-tiba begitu? Yap, karena semakin hari makanan yang dijual saat ini banyak yang tidak diolah secara benar.
Seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir, penggemar masakan daging steak olahan harus menghadapi kenyataan bahwa menu tersebut tidak lagi diolah dengan baik.
Bagaimana tidak, hampir sebagian besar restoran atau kafe tidak lagi menggunakan daging has dalam sebagai bahan dasar masakan olahan daging steak.
Akan tetapi, mereka menggunakan potongan daging kualitas rendah atau mungkin daging yang tidak sehat disatukan dengan lem khusus untuk daging.
Lem daging atau yang dikenal nama ilmiahnya sebagai transglutaminase adalah suatu enzim perekat yang terbuat dari plasma darah daging sapi atau babi, seperti dilansir Mirror.
Enzim olahan kimiawi ini memang kebanyakan diproduksi oleh pabrik penyedap rasa. Produk ini memang dikenal paling laris manis di pasaran, pasalnya produk ini mampu mengurangi biaya produksi suatu restoran atau kafe.
Bagaimana tidak, dengan penggunaan enzim ini penjual bisa membeli potongan daging kualitas rendah (murah) yang kemudian disusun dan direkatkan menjadi satu seperti daging has dalam yang utuh.
Prosesnya setelah itu hanya tinggal dipotong hingga menyerupai potongan daging has dalam yang biasa digunakan untuk menu steak, barbeque atau untuk burger dan lain-lain.
Disamping itu, mengkonsumsi masakan daging olahan dengan proses seperti di atas bisa menyebabkan beberapa keluhan paling ringan yakni sakit perut.
Hal ini disebabkan kandungan bakteri daging dengan lem jauh lebih banyak dari daging asli. Apalagi, jika dikonsumsi secara terus menerus dan diolah dengan cara dibakar maka lama kelamaan dapat timbulkan penyakit kanker.
Waduh, bahaya juga ya? Ternyata hidup sehat tidak melulu berhubungan dengan olahraga, air putih atau jadi seorang vegetarian saja.
Tolong sebarkan artikel ini kepada semua temanmu, supaya semuanya waspada saat membeli makanan. [Sebarkanlah]
0 komentar:
Post a Comment