Pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, Al Qur’an bisa dipakai untuk membohongi seseorang. Pernyataan Ahok di kepulauan Seribu bukan Ayat Al Maidah ayat 51 yang salah, tetapi orang yang menyampaikannya.
“Bukankah umat Islam tahu bahwa selama ini ada banyak orang yang berusaha ‘membohongi’ orang lain dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran yang dipotong-potong, yang ditafsirkan sesuai dengan kepentingan atau bahkan dipelesetkan?
” kata salah satu pendukung Ahok, Ade Armando di akun Facebook-nya. Ade Armando mencontohkan kasus Dimas Kanjeng.
Ketika berusaha membuktikan kesahihan Dimas, Marwah Daud mengutip banyak Al Quran yang bicara tentang kemampuan manusia dan jin menggunakan kekuatan gaib.
Kata Ade Armando, di dunia Islam, ada banyak pemimpin otoriter membohongi rakyat untuk tidak membantah atau menolak kepemimpinan mereka dengan menggunakan ayat 59 surat an-Nisa yang yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri diantara kamu.
” “Jadi, ungkapan bahwa ada orang yang membohongi dengan menggunakan ayat Al Quran, sama sekali bukan penghinaan terhadap Al Quran,” papar Ade Armando.
Kata Ade Armando, pernyataan Ahok itu sekadar mengecam orang yang dengan sengaja menggunakan ayat Al Quran secara tidak bertanggungjawab untuk kepentingan sempit mereka.
0 komentar:
Post a Comment