oleh: Ibnu Dwi Cahyo
Srebrenica, Bosnia (11-7-1995) tepat 20 tahun yg lalu. Saat dimana pasukan PBB dari Belanda tak berdaya dan hanya bisa melihat pasukan Serbia membantai lebih dari 8.000 muslim Bosnia. Peristiwa ini memicu jihad global lebih besar melawan Serbia.
Kekejaman tentara Serbia ini membuat PBB tak mau beri garansi aman pada rombongan Presiden Soeharto yang nekad ke Bosnia. Pasca kunjungan, Probosoetejo (Adik Soeharto) mengumpulkan bantuan untuk muslim Bosnia.
Bantuan itu entah bagaimana berubah menjadi senjata yg digunakan para mujahid Bosnia untuk melawan kekejaman Serbia. Kisah legendaris pengiriman senjata ini termasyur di antara para pengamat intelejen-militer.
Soeripto, mantan ketuan BAKIN banyak disebut sebagai otak operasi jenius ini. Sampai sekarang Indonesia mandapat tempat istimewa di Bosnia, karena keberanian Presiden Soeharto saat itu dan bantuan dana yang diubah Soeripto menjadi senjata.
Pun tak ada yang bisa diharapkan dari PBB. Mau protes tentang Uighur, Rohingya atau Palestina??? Tak ada gunanya. Yang pasti, bila mereka akhirnya angkat senjata, ga perlulah kita cap mereka sebagai ektrimis-teroris. Pun kita dulu saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan juga disebut ekstrimis, kecuali yang mau jadi jongos kompeni, bantu penjajah ambil upeti.
Sebrenica, sebuah penyesalan besar negara-negara Eropa yang tak terucap...
(piyungan)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment