Dulu Memuji, Sekarang Bilang Presiden Jokowi Berantakan
Pada 14 Maret 2013 lalu, ketika Joko terpilih sebagai Gunernur DKI Jakarta, kolomnis Greg Sheridan menulis di The Australia bahwa Joko bisa sangat baik menjadi Barack Obama Indonesia.
“Dia adalah sosok yang sangat langka. Seorang reformis, bersih, populer, warga sipil yang menjalankan pemerintahan secara efektif. Sekarang namanya bertengger dalam urutan terdepan, meskipun ia belum memutuskan apakah akan maju tahun depan,” tulis Sheridan.
Namun, pada kolom terakhirnya di media yang sama, Kamis lalu (25/6), Greg Sheridan menyoroti kebijakan Joko yang tidak mampu mengatasi permasalahan Indonesia, dengan judul “Indonesia’s Jokowi presidency is becoming a desperate mess”.
Sheridan menyebut di tangan Jokowi, rakyat kembali miskin akibat program dan kebijakan ekonominya yang merugikan
Sheridan menyebutnya sebagai ”the astonishingly rapid unravelling of the presidency of Joko Widodo”. Di tangan Jokowi, rakyat kembali miskin akibat program dan kebijakan ekonominya yang merugikan.
Ia juga mengatakan, “Jokowi’s presidency is already a desperate mess. The Indonesian economy is stagnating. First-quarter growth was down at 4.7 per cent. Many international agencies are predicting total growth this year of well under 5 per cent. The economy often grew at 6 per cent under Jokowi’s predecessor, Susilo Bambang Yudhoyono, and before that at 8 per cent under Suharto.”
Pertanyaannya, dari mana datanya dulu sehingga ia bisa mengatakan Joko sebagai “sosok yang sangat langka. Seorang reformis, bersih, populer, warga sipil yang menjalankan pemerintahan secara efektif”? [pur/pribumi]
0 komentar:
Post a Comment