Ath-Thoifah Al-Manshurah (Golongan yang Diselamatkan)

By: Nandang Burhanudin
******

Imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Aku mendengar baginda Rasululllah saw. bersabda, 'Senantiasa akan ada sekelompok umatku yang kokoh berperang di atas kebenaran, mereka mereka terus dengan prinsipnya hingga hari Kiamat."

Syaikh Abu Mush'ab As-Suri menjelaskan, "Kelompok yang ditolong (Ath-Thaifah Al-Manshurah) yaitu orang-orang terdepan dalam meraih skala prioritas terpenting, berupa kewajiban dan fardhu yang utama di zaman mereka. Yaitu:
1. Ilmu.
2. Dakwah dan Amar Makruf Nahyi Munkar.
3. Qital dan Jihad."

Syaikh Abu Mush'ab menambahkan, "Di zaman seperti zamannya Imam Al-Bukhari, Imam Ahmad misalnya, kondisi Khilafah Islamiyah tengah digjaya. Pengaruhnya luas ke seluruh dunia. Khilafah mampu menekan negara-negara kafir untuk membayar jizyah. Maka kelompok yang ditolong di era itu adalah, para ulama dan para imam yang menjadi pemikul ilmu (Al-Qur'an dan Sunnah), seperti Imam Al-Bukhair. Atau penggerak jihad melawan ahli bid'ah dengan jihad bayan (penjelasan), seperti sikap Imam Ahmad yang tegas menolak arogansi Bani Abbasiyah juga sikap beliau tentang Al-Qur'an bukan makhluk.

Di sisi lain, Imam Ibnu Taimiyah berada di era Mamalik di Syam dan Mesir yang penduduk dan penguasanya sudah terkontaminasi bid'ah dan kebodohan. Namun mereka tengah dihadapkan dalam pertempuran Salib. Maka sikap beliau yang mendorong pasukan Syam-Mesir untuk melawan Salibis. Maka kendati Mamalik adalah bukan ahli hadits, bukan pula ahli ilmu, namun keteguhan melawan Salibis itu menjadikan ia sebagai Ath-Thaaifah Al-Manshurah."

Bagi saya pribadi, saya melihat saudara-saudara kita di Mesir yang dimotori gerakan Ikhwanul Muslimin. Gerakan yang telah mengorbankan ribuan nyawa-harta dan kehormatan, demi melawan arogansi dari kaum sekuler-liberal-Zionis-muslim ambigu, jika melihat pemahaman Syaikh Abu Mush'ab maka Ikhwanul Muslimin layak meraih predikat Ath-Thaifah Al-Manshurah. Terlebih dedikasi mereka yang menyejarah dan peran yang nyata dalam kemerdekaan negeri-negeri Islam.

Karena sifat Ath-Thoifah Al-Manshurah jelas bukanlah gerakan yang meniadakan jihad, atau menunda jihad. Bukan pula yang menebar caci maki.

Wallahu A'lam. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Jihad dalam Islam adalah dimulai dari yg dekat (Diri sendiri dan keluarga) melawan hawa nafsu yg paling utama. klo Jihad diartikan cuma perang dan kekerasan ya rusak dong ibadah yg sesungguhnya.
    Pakailah pemahaman para Sahabat yg dijamin surga/didikan Rasulullah jgn logika manusia awam.
    "Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim"(Shahîh. HR an-Nasâ`i (VII/82))
    Bagaimana bisa bangga mengorbankan ribuan nyawa muslim demi melawan sesama manusia. Katanya muslim, tapi gk prcaya Allah bisa menolong, tanpa harus darah saudara kita tercecer??

    Belajarlah utk tidak menjadi umat Islam yg Naif. Wallahu'alam bishawab.

    ReplyDelete