AHOK KEMBALI DIUSIR OLEH WARGA CIRACAS


Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali ditolak warga. Kejadiannya saat Ahok blusukan di Gang Mandiri, Ciracas, Jakarta, Selasa (15/11).

Saat tiba di lokasi blusukan, Ahok memang mendapat sambusan antusias dari warga. Begitu turun di Jalan Centex, Ahok langsung menyapa warga.

Setelah itu, Ahok lantas menyusuri Gang Mandiri. Ketika melakukan blusukan, Ahok bersalaman dan berbincang dengan warga.

Hujan turut mewarnai blusukan Ahok di Ciracas. Namun, warga tetap antusias. Warga memanggil nama Ahok dan memotret suami Veronica Tan itu. Saat itu, suasana blusukan masih berlangsung aman.


Namun, suasana berubah ketika sampai di sebuah lapangan yang akan dijadikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Di sekitar lapangan itu terdapat massa yang meno‎lak kehadiran Ahok.

Jarak antara puluhan massa dengan rombongan Ahok sekitar 50 meter. Hujan tidak menyurutkan para massa yang menolak kehadiran Ahok. Mereka mencoba untuk mendekati rombongan Ahok.

Meski begitu, Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini berusaha untuk menenangkan massa yang menolak kehadiran Ahok. "Istigfar," kata Tuti di lokasi.

Seorang warga juga mencoba untuk menenangkan massa yang menolak kehadiran Ahok. "Oi tenang oi, jangan ada yang terpancing," teriak warga tersebut.

Salah seorang massa yang menolak menyatakan, Ahok harusnya menghadiri gelar perkara. Ya, hari ini Bareskrim Mabes Polri melakukan gelar perkara terkait kasus penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok.

Massa meminta agar Ahok segera pergi dari tempat blusukan. "Bubarin, apa kami yang bubarin?” ucap salah satu penolak Ahok.

Karenanya, Ahok tak lama blusukan di tempat itu. Setelah sekitar 30 menit blusukan, Ahok yang didampingi salah satu juru bicara pemenangannya, Ruhut Sitompul lantas berlalu. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment