Berkomentar Cabul, Petinggi Republik Desak Trump Mundur dari Pencalonan
Petinggi Partai Republik mendesak Donald Trump mundur dari pencalonan presiden Amerika Serikat. Namun, Trump menolak mundur dan bertekad akan terus maju hingga masa pemilihan.
Para anggota terkemuka Partai Republik menarik dukungan dan mendesak Trump mundur dari pencalonan menyusul komentar cabulnya kepada para wanita pada 2005.
Dalam sebuah video bertahun 2005, seperti dikutip dari Reuters, Trump terlihat mengaku menggerayangi para wanita dan mencoba menggoda seorang wanita yang sudah menikah.Padahal waktu itu dia sudah menikahi istri ketiganya, Melania.
Pernyataan tersebut membuat petinggi Partai Republik geram. Paling sedikit tiga anggota Senat dari Partai Republik menyatakan tidak akan memilih Trump, sedangkan bekas lawannya Carly Fiorina menyerukan dia untuk mengundurkan diri.
Namun, Trump bersumpah untuk terus maju pada pencalonan presiden Amerika Serikat. Trump berkata kepada Wall Street Journal Sabtu (8/10/2016) pagi waktu setempat bahwa "peluang saya mundur nol." Dia juga berkata kepada Washington Post akan menyampaikan pidato Sabtu (8/10/2016) malam waktu setempat untuk menjawab keprihatinan para pendukungnya dan menegaskan kembali tekadnya untuk tetap dalam Pilpres.
Trump sekuat tenaga mengendalikan dampak merugikan dari video heboh tahun 2005 itu dengan meminta maaf lewat sebuah video. Namun itu tidak cukup membujuk sejawat-sejawatnya di Partai Republik untuk menyerukan Trump agar mundur.
Trump berkilah bahwa dia kini telah berubah, dan berusaha mengalihkan perhatian dengan fokus kepada lawannya, Hillary Clinton. Bahkan, dia mengancam akan membahas habis perselingkuhan suami Hillary, bekas presiden AS Bill Clinton. (plt/ant)
0 komentar:
Post a Comment