Pemikir Islam: Ahoker Peralat Ulama Mesir dan Saudi demi Kepentingan Politik
Pihak-pihak yang mendukung Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama, telah memanfaatkan ulama dari Mesir hingga Arab Saudi untuk kepentingan politik.
Penegasan itu disampaikan pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki (25/11). “Menjelang Demo 411, Ahoker menyebarkan pernyataan ulama Saudi yang mengharamkan demo, padahal tujuannya untuk kepentingan politik. Sikap Ahoker sendiri sangat liberal dan aslinya tidak suka ulama Saudi, tetapi dengan tujuan politik memanfaatkan ulama Saudi yang mengharamkan demo,” ungkap Ibnu Masduki.
Menurut Ibnu Masduki, seharusnya pendukung Ahok konsisten dengan sikapnya yang tidak mencampuradukan agama dan politik. “Justru sekarang ini Ahoker mempolitisasi agama,” tegas Ibnu Masduki.
Ibnu Masduki menegaskan, permintaan Ahoker yang mendatangkan ulama Mesir pro Ahok sebagai saksi ahli dalam gelar perkara, justru terlihat mempolitisasi kasus penistaan agama oleh Ahok.
“Padahal ulama Mesir Syaikh Mushtofa Amr Wardani memberikan fatwa bolehnya kudeta militer di Mesir. Coba tanya Ahoker apa fatwa Syaikh tersebut bisa diterapkan di sini? kita sudah punya ulama yang mumpuni dan tidak tercoreng konflik agama,” papar Ibnu Masduki.
Setelah gagal menjadi ahli dalam gelar perkara Ahok, Ibnu Masduki mendesak KPK untuk menelusiri dana untuk mendatangkan saksi ahli Ulama Mesir. “Itu dananya berapa, saksi ahli khan bukan gratis untuk datang ke Indonesia. Ini perlu diungkap ke publik, termasuk yang menghubungkan Syaikh tersebut,” pungkas alumni Syariah Islamiyah, Universitas Al Azhar, Mesir ini.
0 komentar:
Post a Comment